Mataram, 3 Desember 2024– Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrindo) FKIP Unram adakan kuliah umum dengan mengangkat tema Pemanfaatan AI untuk Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Penulisan Artikel Systematic Literature Review (SLR). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk hibrid: luring dan daring. Secara luring, kegiatan ini dilaksakan di ruang Aula Gedung A lantai 3 FKIP, Universitas Mataram. Secara daring kegiatan ini menggunakan platform Zoom dan ditampilkan dalam layar digital di ruang Aula Gedung A lantai 3.
Acara dimulai dengan sambutan Dr. Saharudin, M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dr. Saharudin menjelaskan salah satu masalah yang membuat keterlambatan mahasiswa wisuda adalah skripsi. Telah begitu lama skripsi menjadi momok bagi mahasiswa karena itu diperlukan adanya satu program yang bisa membantu mahasiswa mengatasi masalah ini, dan program kuliah tamu ini diharapkan bisa membantu mahasiswa mengatasi masalah ini.
Kuliah tamu Pemanfaatan AI untuk Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Penulisan Artikel Systematic Literature Review selanjutnya dibuka langsung oleh Dekan FKIP Universitas Mataram, Drs. H. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D. Setelah Dekan membuka acara, kuliah umum dimulai. Untuk pemateri pertama adalah Dr. Eric Kunto Ariwobo, M.A. (erickunto.com), seorang dosen Universitas Dharma Klaten. Dr. Eric membawakan topik Mengoptimalkan Beragam Teknologi AI untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam sesi ini pemateri menjelaskan pelbagai macam AI yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Namun, bersama itu, pemateri juga mewanti-wanti pelbagai macam resiko dari penggunaan AI, dan karena itu ia meminta mahasiswa berhati-hati dalam memanfaatkannya. Masalah-masalah yang bisa ditimbulkan juga tidak kalah banyak dari keuntungannya. Pengguna bisa kehilangan daya kritis dan sangat tergantung pada kecerdasan buatan. Masalah lainnya adalah bias dari data yang digunakan untuk melatihnya. Dr. Eric juga menunjukkan beberapa bias yang muncul dari penggunaan kecerdasan buatan.
Setelah memberikan peringatan, pemateri melanjutkan dengan mempresentasikan salah satu aplikasi kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu Diffit for Teacher (https://app.diffit.me/). Diffit for Teacher merupakan aplikasi atau alat yang dirancang untuk membantu para pengajar dalam membandingkan atau memeriksa perubahan dokumen atau materi ajar. Biasanya, alat ini digunakan untuk memeriksa perbedaan antara versi-versi yang berbeda dari dokumen, seperti naskah, soal ujian, atau materi pelajaran, untuk memastikan tidak ada kesalahan atau perubahan yang tidak diinginkan. Alat ini dapat membantu pengajar untuk lebih efisien dalam memeriksa dan mengelola materi ajar.
Pemateri kedua adalah Dr. Yaniasih, S.TP., M.P. Saat ini Dr. Yaniasih bekerja di Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Pemateri menjelaskan seputar pemanfaatan kecerdasan buatan untuk membuat Tinjauan Pustaka Sistematis (TPS). TPS merupakan suatu pendekatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan merangkum penelitian-penelitian yang ada secara sistematis, terstruktur, dan objektif. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pengetahuan yang sudah ada mengenai topik tertentu, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, serta membantu peneliti dalam menemukan arah untuk penelitian lebih lanjut. “Biasanya tinjauan pustaka merupakan bagian dari bab dua dalam penelitian. Namun, ia bisa menjadi suatu penelitian tersendiri,” ujar pemateri kedua. Untuk itu, akademisi bisa memanfaatkan data sekunder dari penelitian-penelitian terdahulu untuk menghasilkan penelitian dengan cara lebih cepat dan lebih mudah.
Setelah sesi presentasi dari pemateri selesai, kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi. Ada beberapa pertanyaan dari dosen dan mahasiswa yang memantik diskusi untuk dilanjutkan ke tahapan praktek. Dr. Eric kemudian meminta seluruh peserta kuliah tamu untuk mencoba menggunakan aplikasi Driffit for Teacher. Dengan bantuan arahan dari Dr. Eric para peserta kuliah mencoba memanfaatkannya platform ini untuk membantu menyusun bahan belajar. Hanya dengan mengetikkan prompt, bahan belajar muncul dalam hitungan detik. Ini akan sangat membantu kerja para pendidik sepanjang bisa memanfaatkannya dengan bijak. (*)