Mataram, 17 Mei 2025 — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS Bastrindo) FKIP Universitas Mataram bekerja sama dengan Komunitas Akarpohon sukses menggelar kegiatan Bedah Buku Kumpulan Cerita Pendek Rumah Rosa karya Ismawati Ahmad. Kegiatan ini berlangsung di Kampus FKIP Unram pada Jumat (16/5/2025) sore dan diikuti oleh puluhan mahasiswa serta sejumlah dosen Prodi Bastrindo.

Menghadirkan Randa Anggarista sebagai pembedah, kegiatan ini berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Randa yang dikenal sebagai pengajar, penulis, penggiat literasi, dan editor lepas di sebuah penerbit indie di Yogyakarta, memberikan ulasan mendalam mengenai isi dan isu-isu penting dalam buku Rumah Rosa. Diskusi dipandu oleh Cholisatun Wahida, mahasiswa Prodi Bastrindo FKIP Unram.

Dalam pemaparannya, Ismawati Ahmad menjelaskan bahwa cerpen-cerpen dalam Rumah Rosa banyak berbicara tentang posisi perempuan dalam berbagai ranah kehidupan, mulai dari keluarga, pendidikan, hingga dalam konteks isu gender. Buku ini merupakan karya pertamanya yang diterbitkan oleh Komunitas Akarpohon, dan dirilis melalui program Majelis Buku Tipis pada Februari 2025 lalu.

“Pemantik ide cerita bisa datang dari mana saja, terutama dari hal-hal yang terjadi di sekitar kita,” ungkap Ismawati. Ia menambahkan bahwa sebagian besar cerpen dalam buku ini ditulis saat dirinya berusia 21-23 tahun.

Sementara itu, Randa Anggarista dalam ulasannya menyampaikan bahwa Rumah Rosa mencoba mengungkap berbagai realitas perempuan yang selama ini kerap dianggap tabu oleh masyarakat. Menurutnya, buku ini menyajikan sudut pandang perempuan sebagai individu yang belum sepenuhnya mendapat tempat utuh dalam ruang sosial maupun domestik.

“Perempuan dalam sudut pandang Rumah Rosa diibaratkan seperti sebuah bangunan yang elemennya belum lengkap,” ujar Randa yang juga merupakan dosen di Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu, Lombok Tengah.

Pembina HMPS Bastrindo, Marlinda Ramdhani, S.Pd., M.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan berharap diskusi-diskusi sastra semacam ini dapat terus rutin diadakan. “Kegiatan seperti ini dapat mendekatkan mahasiswa dengan dunia sastra sekaligus memberikan ruang bagi penulis-penulis NTB untuk diapresiasi. Ke depan, semoga diskusi-diskusi ringan semacam ini bisa semakin sering diadakan agar ruang diskusi mahasiswa semakin berkualitas,” ujarnya.

Ketua Umum HMPS Bastrindo FKIP Unram, Hasbullah, turut menyampaikan bahwa kegiatan bedah buku ini sangat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami makna karya sastra secara lebih mendalam dan menciptakan sudut pandang yang beragam terhadap karya tersebut,” jelasnya.

Selain pemaparan dari pembedah dan penulis, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif antara peserta dan para pembicara. Bedah buku ini menjadi salah satu upaya Prodi Bastrindo FKIP Unram dalam memperkuat tradisi literasi di kalangan mahasiswa.