Lombok Timur, 10 Agustus 2024 Mahasiswa KKN Tematik Pendidikan Biologi Universitas Mataram, bekerja sama dengan Mitra Samya dan Yayasan Pesisir Lestari, sukses mengoptimalkan Ekowisata Bale Mangrove Poton Bako sebagai laboratorium ilmu pengetahuan melalui program “pembelajaran IPA berbasis ekosistem mangrove”. Program ini telah dilaksanakan sejak 19 Juli 2024, melibatkan 39 siswa-siswi SDN 4 Jerowaru dalam lima pertemuan rutin setiap Jumat. Implementasi Pembelajaran IPA berbasis Ekosistem Mangrove ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sadari kecil bahwa Mangrove merupakan salah satu ekosistem terpenting pada Climate Change Era ini. Selain mempelajari tentang mangrove, kegiatan ini juga turut mengajarkan pentingnya pengelolaan sampah di wilayah pesisir untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini bekerja sama dengan lembaga swasta masyarakat, yaitu Mitra Samya asal Mataram, yang aktif dalam isu lingkungan, dan Yayasan Pesisir Lestari asal Denpasar, yang bergerak di bidang perubahan iklim dan konservasi mangrove. Keduanya berperan penting dalam membantu pelaksanaan kegiatan dan memberikan pemahaman yang mendalam terkait isu lingkungan. Selain itu, kegiatan tak luput pula dengan dukungan penuh dari Ekowisata Bale Mangrove Poton Bako memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung di lapangan.
Ketua KKN, Sugih Akbar Hidayat, berharap bahwa program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Harapan saya, kegiatan ini dapat mengoptimalkan Ekowisata Bale Mangrove sebagai laboratorium ilmu bagi segala pihak, tak hanya untuk masyarakat, melainkan juga untuk anak-anak. Edukasi tentang ekosistem mangrove sangat penting dalam menghadapi tantangan lingkungan ke depan,” Ujar Sugih
Sebagai bentuk evaluasi akhir dari program “pembelajaran IPA berbasis ekosistem mangrove”. yang telah berjalan selama lima pertemuan, mahasiswa KKN Tematik Pendidikan Biologi Universitas Mataram mengadakan Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD bertajuk “Clash of Mangrove”. Lomba ini dirancang untuk menguji pemahaman siswa-siswi SDN 4 Jerowaru mengenai ekosistem mangrove yang telah mereka pelajari selama kegiatan belajar berlangsung. Dalam lomba ini, para peserta diuji pengetahuannya tentang berbagai aspek mangrove, termasuk jenis-jenis mangrove, manfaatnya bagi ekosistem pesisir, dan peran penting mangrove dalam mitigasi perubahan iklim.
Ketua panitia, Muhammad Hatami, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengevaluasi seberapa jauh siswa-siswi telah memahami materi yang diajarkan selama kegiatan. “Lomba ini adalah cara kami untuk melihat apakah siswa-siswi sudah mampu menginternalisasi konsep-konsep yang mereka pelajari,melalui kegiatan ini, kami ingin mengevaluasi sejauh mana adik-adik telah memahami tentang mangrove. Bukan hanya sekadar mengenal bakau, tetapi lebih mendalam mengenai ekosistem mangrove secara keseluruhan, Selain mempelajari tentang jenis dan manfaat mangrove, kami juga mengajarkan pengelolaan sampah di wilayah pesisir untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Hatami.
Kepala Sekolah SDN 4 Jerowaru, Bapak H. Nursaid, S.Pd., yang turut hadir dalam acara ini, mengapresiasi inisiatif tersebut.Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan lingkungan bagi siswa, terutama terkait dengan kelestarian alam di daerah pesisir. Ia menyampaikan harapan agar pengetahuan lingkungan yang telah diberikan kepada siswa dapat menjadi bekal berharga di masa depan.
“Semoga ini bisa menambah pemahaman anak-anak kita tentang pentingnya lingkungan alam. Di masa depan, mereka diharapkan dapat meneruskan perjuangan dalam melestarikan mangrove”, Ujarnya.
Salah satu siswa yang ikut serta dalam lomba tersebut, Reza, menyampaikan rasa senangnya karena bisa belajar banyak hal baru melalui kegiatan implementasi pembelajaran IPA berbasis ekosistem mangrove. “Saya jadi lebih tahu tentang jenis-jenis mangrove dan mengapa penting menjaga bakau di pantai kita,” kata Reza dengan penuh antusias.
Dengan berakhirnya program implementasi pembelajaran IPA berbasis ekosistem mangrove dan lomba Clash of Mangrove, mahasiswa KKN berharap bahwa edukasi lingkungan yang mereka mulai akan terus dilanjutkan oleh pihak sekolah dan masyarakat, sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian ekosistem mangrove di wilayah pesisir Jerowaru.