Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi kembali menunjukkan kiprah akademiknya melalui penelitian inovatif yang mengangkat potensi mikroba lokal dari ekosistem pesisir. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi mikroorganisme dari tanah rhizosfer mangrove di kawasan Bagek Kembar, Lombok Timur. Kawasan ini dipilih karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, khususnya pada wilayah perakaran mangrove yang dikenal kaya akan mikroba dengan potensi besar dalam bidang pertanian berkelanjutan.
Kegiatan penelitian dimulai dengan pengambilan sampel tanah dari sekitar akar pohon mangrove. Sampel yang diambil berasal dari beberapa titik lokasi untuk memastikan keragaman mikroba yang optimal. Proses pengambilan dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kondisi mikroba tetap stabil sebelum dibawa ke laboratorium. Tidak hanya sekadar menggali tanah, mahasiswa juga belajar tentang etika pengambilan sampel lingkungan dan pentingnya konservasi ekosistem mangrove.
Setelah sampai di laboratorium, proses isolasi mikroba pun dimulai. Dengan menggunakan teknik kultur yang aseptik, mahasiswa berhasil menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme dari sampel tanah yang dibawa. Masing-masing isolat kemudian diuji untuk mengetahui kemampuannya dalam melarutkan fosfat, memproduksi hormon pertumbuhan tanaman (seperti IAA), serta kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan patogen tanaman. Hasil sementara menunjukkan adanya beberapa isolat yang sangat menjanjikan sebagai biofertilizer dan agen biokontrol.
Menariknya, meskipun kegiatan di laboratorium memerlukan ketelitian tinggi dan prosedur aseptik yang ketat, mahasiswa tetap menjalankan prosesnya dengan penuh semangat. Setiap hari, mereka terbiasa bekerja di bawah laminar air flow, menggunakan media steril, dan mencatat hasil pengamatan dengan detail. Suasana laboratorium pun tetap terasa hangat dan menyenangkan karena adanya semangat kolaborasi dan diskusi ilmiah yang aktif antar sesama mahasiswa maupun dosen pembimbing.
Penelitian ini tidak hanya memperkuat keterampilan laboratorium mahasiswa, tetapi juga membuka wawasan tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya hayati lokal sebagai solusi menanam yang ramah lingkungan. Dengan semakin banyaknya isu degradasi tanah dan ketergantungan terhadap pupuk kimia sintetik, penggunaan mikroba lokal dari ekosistem alami seperti mangrove menjadi alternatif cerdas yang menjanjikan.
Ke depan, mahasiswa berencana melanjutkan penelitian ini dengan uji aplikasi pada tanaman, baik di rumah kaca maupun di lahan terbuka. Harapannya, isolat-isolat unggulan ini bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi produk biofertilizer atau biopestisida yang aplikatif, murah, dan ramah lingkungan. Program Studi Pendidikan Biologi mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul di bidang pendidikan, tetapi juga kompeten dalam riset sains terapan yang berdampak bagi masyarakat.