Tim dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Wilayah Lombok Barat dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa pelatihan bertajuk “Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar IPA berbasis Model IBSL (Inquiry Based Science Learning) Berbantukan Media Augmented Reality sebagai Sumber Belajar Guru MGMP IPA Kabupaten Lombok Barat.”

Tim Pengabdian yang terdiri dari Prof. Dr. Agus Ramdani, M.Sc., Prof. Dr. Jamaluddin, M.Pd., Dr. I Putu Artayasa, M.Pd., Dr. A.A. Sukarso, M.Si dan Anindita Suliya Hangesti Mandra Kusuma, M.Pd. melaksanakan kegiatan pada Selasa, 17 Juni 2025 yang diikuti oleh para guru IPA yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA se-Kabupaten Lombok Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengembangkan bahan ajar yang inovatif dan berbasis pendekatan inkuiri ilmiah dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran.

Ketua tim pelaksana kegiatan, Prof. Dr. Agus Ramdani, M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata dosen dalam menjembatani kesenjangan antara teori pembelajaran modern dan praktik pembelajaran di kelas. “Melalui model Inquiry Based Science Learning, siswa didorong untuk aktif bertanya, menyelidiki, dan menemukan konsep secara mandiri. Kehadiran media AR akan memperkuat pengalaman belajar tersebut dengan visualisasi konsep-konsep IPA yang lebih menarik dan interaktif,” jelasnya.

 

Pelatihan ini mencakup materi tentang teori dasar IBSL, praktik pengembangan bahan ajar IPA sesuai model tersebut, serta pelatihan teknis penggunaan aplikasi AR yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran sains. Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat melakukan simulasi penggunaan AR dalam pembelajaran IPA.

“Pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan oleh para guru, terutama dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21 yang menuntut inovasi dan penggunaan teknologi. Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan sekolah, tetapi juga diharapkan menjadi pemicu perubahan dalam pengembangan pembelajaran IPA yang lebih kontekstual, kreatif, dan berbasis teknologi di wilayah Lombok Barat.