Dusun Kebon Bongor, Desa Lembar, 3 Juli 2025-Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Mataram sukses menyelenggarakan kegiatan Bio Mengabdi 2025, sebuah program pengabdian masyarakat yang berlangsung selama enam hari, mulai dari Sabtu, 28 Juni hingga Kamis, 3 Juli 2025. Bertempat di Dusun Kebon Bongor, kegiatan ini menjadi ajang kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan, pelestarian lingkungan, serta nilai-nilai spiritual melalui kegiatan yang edukatif dan humanis.
Hari pertama, Sabtu, 28 Juni 2025, diawali dengan kegiatan pembukaan resmi yang disambut antusias oleh tokoh masyarakat, warga desa, Kaprodi Pendidikan Biologi, serta seluruh peserta dan panitia. Pembukaan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan seluruh rangkaian program Bio Mengabdi 2025 kepada masyarakat, sekaligus sebagai langkah awal dalam menjalin komunikasi yang erat antara mahasiswa dan masyarakat. Setelah kegiatan pembukaan, mahasiswa melakukan interaksi sosial secara langsung melalui kegiatan “berbaur dengan masyarakat”, di mana mereka mengobrol santai, bermain dengan anak-anak, dan membaur dalam suasana kekeluargaan. Pada malam harinya dilanjut dengan kegiatan mengaji bersama anak-anak di masjid atau TPQ sebagai bentuk penguatan nilai spiritual yang menjadi salah satu pilar utama pengabdian ini.

Kegiatan dilanjutkan pada Minggu, 29 Juni 2025 dengan suasana penuh semangat. Senam pagi menjadi pembuka aktivitas hari itu sebagai upaya menjaga kebugaran dan menciptakan momen kebersamaan antara mahasiswa, anak-anak, dan masyarakat. Setelah itu, dilaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah organik khususnya limbah rumah tangga yang disampaikan oleh Bapak Irwan Humaidi, S.T. melalui metode “ember tumpuk” yang sederhana namun efektif. Kegiatan edukatif ini mendapat sambutan positif dari warga karena memberikan solusi praktis untuk pengelolaan limbah di rumah. Di siang hari, anak-anak diajak mengikuti Pojok Baca, di mana mereka dikelompokkan berdasarkan tingkatan kelas dan didampingi oleh kakak-kakak pendamping yang menjelaskan materi seputar lingkungan, literasi dasar, serta membaca buku-buku edukatif keagamaan. Sore harinya, kegiatan kembali ditutup dengan sesi mengaji bersama.

Pada Senin, 30 Juni 2025, semangat peserta tetap menyala. Kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama, lalu dilanjutkan dengan aksi penanaman bibit mangrove di area bekas tambak pesisir sebagai wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap pelestarian ekosistem pesisir. Selain itu, mahasiswa dan anak-anak melaksanakan kegiatan kreatif berupa menghias bak sampah, yang bertujuan membedakan bak sampah organik dan anorganik agar lebih menarik dan mudah dikenali. Pada hari yang sama, dilakukan pula latihan talent sebagai persiapan untuk malam puncak, dan games edukatif untuk anak-anak yang dikemas dengan cara menyenangkan. Sebagaimana rutinitas sebelumnya, hari ditutup dengan kegiatan mengaji bersama di sore hari.

Kegiatan berlanjut pada Selasa, 1 Juli 2025, dengan fokus pada pelatihan pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi. Kegiatan ini dilengkapi dengan pembagian polybag dan bibit tanaman kepada masyarakat, sebagai bentuk dukungan untuk pertanian mandiri berbasis rumah tangga. Pojok Baca kembali dibuka dan kali ini mendapatkan dukungan dari Perpustakaan Keliling Pusda NTB, yang menambah semangat anak-anak dalam membaca. Latihan talent dilanjutkan, dan sorenya masyrakat khususnya ibu-ibu menerima materi mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah dapur seperti air cucian beras, gula merah, kulit buah, dan sayuran. Mahasiswa mendampingi langsung proses pembuatannya agar warga dapat mempraktikkannya secara mandiri di rumah. Hari itu kembali ditutup dengan kebersamaan dalam kegiatan mengaji bersama.

Memasuki hari kelima, Rabu, 2 Juli 2025, kegiatan diawali dengan senam pagi seperti biasa. Agenda utama hari itu adalah Baling (Belajar Keliling), yaitu program edukasi berbasis lapangan yang dilakukan dengan mengunjungi titik-titik strategis di desa untuk memberikan pembelajaran langsung kepada anak-anak tentang sampah organik dan anorganik, pentingnya konservasi mangrove, dan dampak kerusakan lingkungan terhadap ekosistem. Anak-anak juga memantapkan performa mereka dalam latihan talent menjelang malam puncak. Sore hingga malam hari, panitia fokus pada dekorasi lokasi malam puncak dengan lampu dan hiasan yang meriah. Malam hari menjadi momen paling ditunggu: Malam Puncak Bio Mengabdi 2025. Acara tersebut menghadirkan pertunjukan seni dari mahasiswa dan anak-anak, pengumuman pemenang lomba, penyerahan cinderamata dan sertifikat kepada dusun dan desa, serta penayangan video dokumenter yang merekam seluruh proses perjalanan kegiatan Bio Mengabdi 2025. Suasana haru, bahagia, dan bangga menyelimuti seluruh rangkaian acara penutupan tersebut.

Akhirnya, pada Kamis, 3 Juli 2025, kegiatan ditutup dengan persiapan pulang, pengepakan logistik, dan pembersihan area kegiatan. Momen pamit dan sayonara menjadi penutup manis rangkaian Bio Mengabdi 2025. Warga dan mahasiswa saling bertukar kesan, ucapan terima kasih, serta doa bersama sebagai simbol ikatan emosional yang terbangun selama enam hari bersama.

