Tim mahasiswa program kreativitas mahasiswa riset sosial humaniora (PKM-RSH) telah menciptakan gebrakan besar dalam rangka mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di wilayah Lombok Barat. Mereka menggali pengetahuan lokal melalui studi etnobiologi merariq kodeq, sebuah pendekatan yang memadukan aspek budaya dan alam, untuk memperkuat upaya pembangunan berkelanjutan. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (sebelumnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) untuk mendorong mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan penelitian dalam berbagai bidang. PKM bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman mendalam tentang topik yang mereka pilih, meningkatkan keterampilan akademik mereka, serta memberikan kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Tim mahasiswa dari FKIP Universitas Mataram ini terdiri dari beragam disiplin ilmu, mulai dari Pendidikan sosiologi dan Pendidikan biologi, memiliki satu tujuan bersama: mengintegrasikan pengetahuan lokal tentang lingkungan alam dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Tim etnobiologi merariq kodeq yang dibimbing oleh Ibu Anindita Suliya Hangesti Mandra Kusuma, M.Pd, ini mengungkapkan berbagai pengetahuan lokal yang dapat mendukung pencapaian berbagai target SDGs, terutama dalam bidang keberlanjutan lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.
Hestiani Putri selaku Ketua Tim Riset menjelaskan, "Studi ini mengungkapkan sejauh mana pengetahuan lokal dapat menjadi kunci untuk mewujudkan SDGs di Lombok Barat. Kami berharap bahwa temuan kami akan mendukung upaya pelestarian budaya lokal, mempromosikan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan alam."Salah satu aspek yang menarik dari penelitian ini adalah kerjasama antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat sekotong. Saat ini, tim program kreativitas mahasiswa riset sosial humaniora terus mengembangkan rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian mereka. Mereka berharap bahwa pengetahuan yang mereka temukan akan memengaruhi perubahan positif dalam pembangunan berkelanjutan di Lombok Barat dan memberikan contoh bagaimana etnobiologi merariq kodeq dapat diterapkan di wilayah lain untuk mencapai SDGs secara lebih luas.