Sekotong, 15 Juli 2023 – Tim Pengabdian dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram telah meluncurkan proyek pengabdian masyarakat yang menginspirasi. Dengan semangat Tridharma Pendidikan, tim ini terdiri dari tiga anggota yang berkomitmen kuat untuk memberikan dampak positif di komunitas sekitar. Tim pengabdian ini terdiri dari:
Drs. Nur Ahmadi, M.Hum.
Dr. Arafiq, S.Pd., M.Hum.
Atri Dewi Azis, S.Pd., M.Hum.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada tanggal 15 Juli 2023, di daerah Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim ini memilih sebagai fokus utama mereka adalah pengembangan dan penerapan aplikasi buku saku berjudul “English for Tourism Practice” bagi Kelompok Sadar Wisata di Batu Kijuk, Kecamatan Sekotong.
Judul pengabdian yang mereka usung adalah “Aplikasi Buku Saku English for Tourism Practice Bagi Kelompok Sadar Wisata di Batu Kijuk, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB”. Dalam proyek ini, tim berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk memfasilitasi pemahaman dan penggunaan bahasa Inggris dalam sektor pariwisata, yang menjadi potensi ekonomi utama di wilayah tersebut.
Aplikasi buku saku yang dikembangkan oleh tim pengabdian memungkinkan anggota Pokdarwis untuk belajar bahasa Inggris secara mandiri dan meningkatkan keterampilan mereka dalam melayani wisatawan asing. Hal ini diharapkan akan meningkatkan pengalaman wisatawan dan memperkuat perekonomian lokal.
Dalam pelaksanaan proyek, tim pengabdian menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti pelatihan penggunaan aplikasi buku saku, sesi diskusi, serta pemantauan dan evaluasi hasil dari penerapan buku saku tersebut. Hasil dari pengabdian ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sekotong, meningkatkan k
esadaran akan pentingnya bahasa Inggris dalam industri pariwisata, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
Tim Pengabdian dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram memperlihatkan bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga harus membantu komunitas sekitar. Mereka memotivasi dengan contoh nyata bagaimana Tridharma Pendidikan dapat mengubah hidup orang dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.