
Lombok Tengah, 18 Juli 2025 — Hari keempat pelaksanaan HIMATIKA Mengabdi Jilid X di Dusun Montong Tanggak, Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah diwarnai dengan semangat kebersamaan yang lebih hangat, meriah, dan penuh nilai spiritual. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sejak 15 Juli 2025 ini kian menunjukkan bahwa kehadiran HIMATIKA FKIP Universitas Mataram bukan hanya sekadar seremonial pengabdian, tetapi wujud nyata keterlibatan mahasiswa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Hari dimulai dengan pembacaan Yasin bersama di MIN 3 Lombok Tengah, sebuah kegiatan rutin sekolah setiap hari Jumat yang kali ini semakin tertib dan khidmat dengan kehadiran para mahasiswa HIMATIKA. Keterlibatan mereka bukan hanya sebatas pendamping, tetapi turut menjadi bagian dari proses pendidikan religius yang menjadi nilai penting dalam pembentukan karakter siswa. Suasana kemudian berlanjut dalam kegiatan Himatika Goes to School (HGTS), di mana interaksi belajar antara mahasiswa dan siswa kembali menghadirkan keceriaan dalam proses pembelajaran yang komunikatif dan mudah dipahami.
Taman literasi dan sanggar seni kembali dibuka sebagai ruang berekspresi bagi anak-anak dusun. Namun, istimewanya kali ini adalah dihadirkannya Games Taman Literasi, yang disambut antusias oleh anak-anak dengan berbagai permainan edukatif yang seru. Salah satu yang paling membekas adalah sesi pembuatan stempel tangan sebagai simbol kenangan bersama HIMATIKA. Tidak berhenti di situ, keceriaan berlanjut dalam Games HIMATIKA Mengabdi, yang menampilkan permainan-permainan seru seperti lompat suit dan jalan kepiting. Suasana pun berubah menjadi penuh tawa dan keakraban, memperlihatkan betapa pengabdian juga dapat dibalut dalam nuansa kebahagiaan dan kegembiraan bersama.
Seperti hari-hari sebelumnya, kegiatan TPQ tetap menjadi bagian penting dalam pengabdian HIMATIKA. Anak-anak kembali belajar mengaji dalam suasana yang menyenangkan dan inspiratif, didampingi para mahasiswa yang sabar dan peduli. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menumbuhkan semangat religius di tengah kehidupan desa.
Kehangatan, keceriaan, dan kebersamaan yang tercipta di hari keempat menjadi cerminan bahwa HIMATIKA Mengabdi Jilid X tidak sekadar hadir untuk mengisi waktu, tetapi benar-benar membawa dampak positif dalam kehidupan masyarakat — menyentuh sisi spiritual, edukatif, dan emosional dalam satu harmoni kegiatan pengabdian yang membumi.



