Senin, 27 Mei 2024, Program Studi Pendidikan Sosiologi dan HMPS Pendidikan Sosiologi berkolaborasi melaksanakan kegiatan Kuliah Umum yang diselenggarakan di Gedung DOOM FKIP Universitas Mataram dengan mengusun tema “Dimensi Sosial Problem Pembangunan Sumber Daya Manusia di NTB”. Kegiatan ini menjadi tolak ukur bagi mahasiswa dalam menanggapi problematika yang ada di masyarakat khususnya di Nusa Tenggara Barat. Dalam kegiatan Kuliah Umum ini yang menjadi ketua panitia penyelenggara ialah Dra. Ni Made Novi Suryanti, M.Si,

Acara dimulai dengan tari tradisional, Sambutan dari tamu-tamu terhormat, termasuk Dekan FKIP Universitas Mataram, Dr. Lalu Zulkifili, M.Si, Phd, dan Hairil Wadi, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi yang dalam sambutannya “Saya ucapkan selamat datang kepada bapak Dr. Ichsan Malik. M.Si, Fasilitator Perdamaian RI Universitas Pertahanan dan bapak Kadis Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd yang telah berkenan hadir untuk memberikan pencerahan kepada kita semua melalui Kuliah Umum ini.

“Kuliah Umum ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para mahasiswa dan civitas akademika. Tema yang diangkat dalam Kuliah Umum kali ini, yaitu “Dimensi Sosial Problem Pembangunan Sumber Daya Manusia di NTB”.  merupakan tema yang sangat penting dan relevan dengan perkembangan zaman pada saat ini. Kepada para mahasiswa, saya harap kalian dapat mengikuti Kuliah Umum ini dengan penuh antusias dan semangat. Manfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan pengetahuan sebanyak mungkin. Saya juga mengajak kepada seluruh hadirin untuk mengikuti Kuliah Umum ini dengan seksama dan fokus. Mari kita jadikan Kuliah Umum ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan pengetahuan kita”.

Senada dengan yang telah disampaikan oleh Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi, Bapak Dr, Ichsan Malik, M.Si selaku Fasilitator Perdamaian RI Universitas Pertahanan menyampaikan perihal pembangunan sumber daya manusia dan perdamaian. “Dalam menghadapi problematika yang telah terjadi perlu kiranya mendedikasikan keberegaman sebagai sesuatu kekuatan yang secara factual bahwa Negara Indonesia memiliki banyak kepualaun, suku, agama dll. Sehingga memberikan suatu tahapan kesadaran dari level terendah sampai level tertinggi, eksistensi perwujudan konflik saat ini besumber dari ideologi politik menuju ke ideologi agama, etnis, SDA dan politik ekonomi. Selain itu, untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia khususnya di NTB harus berfikir secara kreatif dan komplek, memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh dan pentingnya menggali kearifan lokal yang masih berkembang didalam masyarakat.

 

Berita lainnya