Mataram, 6 November 2023 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Mataram bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dihadiri oleh Dekan FKIP UNRAM Drs. Lalu Zulkifli, M.Si.,Ph.D, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Hairil Wadi, S.Pd.,M.Pd dan jajaran dosen Pendidikan Sosiologi UNRAM. Hadir mewakili Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Wilodati, M.Si., sekaligus mengawali kerjasama dengan Pendidikan Sosiologi UNRAM menjadi keynote speaker dalam kuliah umum yang diselenggarakan dengan mengambil topik “Etika digital dan tanggung jawab sosial generasi millenial:  tantangan dan peluang di era digital”. Kuliah umum dilaksanakan di Aula Gedung A FKIP UNRAM.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Wilodati mengenalkan seperangkat prinsip etika digital dalam mengatur perilaku individu dan kelompok dalam berinteraksi secara online.

“Hal penting dalam memahami etika digital yaitu memahami prinsip dasar privasi dan keamanan data, cyberbullying dan etika komunikasi online, kredibilitas dan kejujuran dalam media social”, ujar dr. Wilodati

Prinsip ini meliputi perlunya perlindungan informasi data pribadi dan penyalahgunaan dalam lingkungan digital. Selain itu perlunya mendorong individu untuk memperlakukan orang lain dalam online dengan empati, menghormati dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain, tidak hanya itu penyajian informasi yang akurat dan jujur dalam semua aktivitas online sangat diperlukan untuk menghindari dampak negative pengabaian etika digital meliputi cybercrime, cyberbullying, hoax information dan identity theft serta tantangan yang berupa informasi palsu dan hoaks, ketergantungan pada teknologi, gangguan ksehatan mental, privasi dan keamanan data.

Sehingga dapat memaksimalkan generasi millennial memiliki kesempatan untuk membentuk masa depan di era digital ini dengan pendidikan etika digital, pengembangan kesadaran sosial, dan keterlibatan aktif dalam inisiatif sosial serta pembentukan komunitas online yang positif, selain itu juga  dapat menjadi agen perubahan positif dan mempromosikan perubahan yang lebih baik di lingkungan digital dan dunia nyata.

“Acara kuliah umum ini diharapkan dapat memperkenalkan bagaimana perkembangan beretika dan tanggung jawab sosial di era digital dan memotivasi mahasiswa untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang magister” Ujar Drs. Lalu Zulkifli, M.Si.,Ph.D

Sementara itu, Dekan Fkip Unram Drs. Lalu Zulkifli, M.Si.,Ph.D yang turut hadir pada acara tersebut menyampaikan bahwa kuliah umum ini tidak hanya menjadi salah satu bentuk kerja sama yang dijalin dengan UPI dalam bidang kerjasama untuk memotivasi mahasiswa melanjutkan studi ke jenjang magister pendidikan sesuai bidang keilmuan pendidikan sosiologi melainkan memberi edukasi yang tepat terkait tanggung jawab sosial dalam beretika digital.

Selanjutnya, acara ini ditutup dengan penandatanganan MoA antara Pendidkan Sosiologi UNRAM dan Pendidikan Sosiologi UPI. Diharapkan dengan terjalinnya kerja sama bagi kedua universitas ini dapat mendukung tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lebih baik, serta mampu mendukung program lembaga masing-masing, sehingga dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di kedua belah pihak di masa mendatang.

“Kegiatan penandatanganan MoU ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pendidikan di Indonesia melalui kerjasama yang kuat antara universitas. Pendidikan Sosiologi UNRAM berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan dan pembaruan guna menciptakan lulusan yang berkarakter, jujur, kreatif, tanggung jawab, inovatif, dan unggul”, ujar Hairil Wadi S.Pd.,M.Pd

Dengan penandatanganan MoU ini,  Pendidikan Sosiologi UNRAM juga berharap dapat memperkuat institusi melalui kerjasama baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam kuliah tamu yang diadakan, Dr. Wilodati dari UPI berbagi pengalaman mengenai bagaimana menjadi pendidik profesional. Beliau menekankan pentingnya memiliki semangat dan standar yang sama dalam dunia pendidikan, serta peluang untuk bekerja di dalam dan luar negeri. Menjadi pendidik yang terampil dan berpendidikan adalah kunci untuk menghadapi masa depan pembangunan Indonesia.

Berita lainnya