LOMBOK TENGAH – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (UNRAM) melaksanakan studi lapangan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas III Lombok Tengah pada Kamis (17/10/2024).

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa PPKn ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung sistem pembinaan warga binaan di Lapas Terbuka yang menerapkan konsep minimum security. Para mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing mendapat kesempatan untuk mengamati berbagai program pemberdayaan yang diterapkan di lapas tersebut.

Kepala Lapas Terbuka Lombok Tengah menyambut baik kunjungan ini dan memberikan pemaparan mengenai perbedaan sistem pembinaan antara lapas terbuka dengan lapas pada umumnya. “Di sini, warga binaan diberi kebebasan lebih untuk beraktivitas dan mengembangkan keterampilan melalui berbagai program pemberdayaan,” jelasnya.

Para mahasiswa berkesempatan mengamati berbagai program unggulan lapas, seperti pertanian, peternakan, dan keterampilan usaha lainnya yang bertujuan mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat. Mereka juga terlibat dalam diskusi interaktif dengan petugas lapas mengenai implementasi hak-hak warga binaan dan proses rehabilitasi.

“Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai calon guru PPKn untuk memahami secara langsung implementasi sistem pemasyarakatan di Indonesia, khususnya dalam konteks pembinaan yang lebih humanis,” ujar salah satu Mahasiswa PPKn UNRAM.

Studi lapangan ini merupakan bagian dari program pembelajaran mata kuliah Hukum Pidana dan kriminologi yang dimana pada kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa tentang sistem pemasyarakatan di Indonesia. Kegiatan serupa direncanakan akan dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran PPKn UNRAM.

Dosen pembimbing menambahkan bahwa pengalaman ini akan membantu mahasiswa dalam memahami aspek praktis dari materi perkuliahan, terutama terkait dengan sistem hukum dan pemasyarakatan di Indonesia. “Mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam praktik nyata,” tutupnya.