Program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram bekerjasama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO) CECCEP dan Universitas Negeri Padang menyelenggarakan The First Annual Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ACECCEP) dengan tema “Early Childhood Education and Parenting Transformation during Post Covid – 19 Pandemic”. Konferensi diadakan pada tanggal 30 – 31 Agustus 2022 di Aruna Hotel Lombok, Indonesia.
Seminar Internasional ini merupakan media untuk berbagai pengalaman dan praktik terbaik tentang implementasi pendidikan anak usia dini dan parenting di antara mitra dan pemangku kepentingan saat ini. Konferensi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan parenting yang berkualitas selama dan pasca pandemi COVID-19.
Pembicara yang tampil dalam konferensi ini adalah Prof. Vina Adriany, M.Ed., Ph.D. (Direktur SEAMEO CECCEP), Prof. Marek Tesar, Ph.D (Auckland University, New Zealand), Ms. Caroline Seng (Kementerian Pendidikan, Singapura), dan HE. Prak Kosal (Kementerian Pendidikan dan Pemuda, Cambodia) di antara narasumber terkemuka lainnya di seluruh dunia.
Lebih dari 160 peserta telah hadir dalam konferensi tersebut, termasuk para akademisi, praktisi, dan organisasi swasta (LSM lokal dan internasional). Artikel-artikel yang dipresentasikan dalam konferensi ini akan dipublikasikan di beberapa penerbitan seperti prosiding konferensi, jurnal nasional peer-review, dan jurnal internasional.
Rektor Universitas Mataram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., dalam pidatonya mengungkapkan pentingnya pendidikan bagi perkembangan moral anak usia dini. “Jadi apa yang seharusnya menjadi concern guru – guru saat ini? Tidak pada capaian matematikanya, capaian sainsnya, ataupun pada kemampuan bahasa inggrisnya, tetapi kami khawatir ketika mereka menunjukkan sikap yang mulai menunjukkan nilai-nilai imoral”, ungkapnya. Rektor Universitas Mataram juga memberikan contoh negara Selandia Baru (New Zealand) dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak didik. “Mereka menerapkan hal-hal yang betul-betul membangun karakter bangsanya. Kejujuran, kedisiplinan, dan ketaatan terhadap hukum,” tambahnya.
Selain itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., melalui video sambutannya berharap melalui kegiatan konferensi internasional ini dapat melahirkan pemikiran yang dapat mentransformasi sistem pendidikan Indonesia. “Besar harapan saya konferensi ini melahirkan pemikiran dan aksi nyata yang inovatif dan kolaboratif untuk mentransformasi sistem pendidikan kita khususnya mulai dari jenjang anak usia dini”.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc dalam kesempatan tersebut berharap kepada narasumber agar dapat memberikan pengalaman dan berdiskusi dengan semua peserta tentang cara mendidik anak usia dini. “Semua partisipan, semua invited speaker dan para profesor dari Selandia Baru, Singapura, dan Kamboja sebaiknya berbagi pengalaman dan berdiskusi terkait ide berkomunikasi, cara mengajar anak usia dini dan mendidik”, ujar Gubernur saat membuka konferensi Internasional yang bertempat di Aruna Senggigi Lombok Barat, Selasa (30/08). “Jadi Bapak dan Ibu, boleh serius mempublikasikan papernya, boleh serius berdebat diskusi tentang topik hangatnya, tetapi jangan lupa menyenangkan hati dan perasaan dengan banyak melihat pantai, ombak yang berdebur di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini,” tambahnya.