Singapura, 7–19 Juli 2025 — Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mataram (UNRAM) mencatat tonggak penting dengan untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam Asian Undergraduate Symposium (AUS) 2025 yang diselenggarakan oleh National University of Singapore (NUS). Prily Wiske Widiya Putri (E1D021114), mahasiswa program tersebut, terpilih melalui proses seleksi internal yang ketat di UNRAM.

AUS, sebuah simposium tahunan, dikenal luas sebagai salah satu platform terkemuka di Asia bagi para sarjana muda untuk berkolaborasi dalam isu-isu regional yang mendesak. Edisi 2025, yang berlangsung pada 7–19 Juli di National University of Singapore (NUS), mengangkat tema “Sustainability, Regeneration, Interconnected Communities, Heritage and Culture, Diversity, Equity, and Inclusion,” membahas tantangan global yang mendesak dan membutuhkan solusi inovatif yang digerakkan oleh kaum muda. Lebih dari 300 mahasiswa dari seluruh Asia berpartisipasi dalam kuliah, lokakarya, dan proyek kolaboratif dengan menerapkan I-4 Model (Inspire, Ideate, Intercultural, Implement) untuk mengubah ide menjadi proposal yang dapat dijalankan, di mana proyek-proyek terbaik memperoleh pendanaan awal untuk pelaksanaan.

Bagi UNRAM, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, partisipasi dalam AUS memberikan kesempatan untuk terlibat dalam dialog akademik internasional serta membekali mahasiswa dengan keterampilan di luar ruang kelas, termasuk kepemimpinan, komunikasi lintas budaya, dan pemecahan masalah berbasis proyek. Selama program, Prily bertugas sebagai ketua proyek Mangroovement, bekerja sama dengan rekan-rekan dari Korea Selatan, Indonesia, dan Myanmar. Inisiatif ini mengusulkan strategi inovatif untuk konservasi mangrove yang dipadukan dengan pemberdayaan masyarakat, sebuah pendekatan yang tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga memperkuat ketahanan sosial-ekonomi. “Mengikuti program ini merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi saya. Tagline Interconnected Communities menjadi nyata ketika saya menyadari betapa banyak yang bisa kita capai dengan mendengarkan, berbagi, dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai negara untuk menghadapi tantangan global,” ungkap Prily.

Dengan mengakui dedikasi, kreativitas, dan semangat kolaboratifnya selama simposium AUS 2025, program ini menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam forum global. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat peran program studi dalam keterlibatan akademik internasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa di masa mendatang untuk mengejar peluang pembelajaran, kepemimpinan, dan pertukaran.

Previous Post