Mataram, 5 Juli 2025 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik dosen dalam merancang pembelajaran yang adaptif dan berbasis pemikiran kritis mendalam, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram menyelenggarakan kegiatan “Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis Deep Learning dalam Pendidikan Dasar”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada hari Jumat–Sabtu, 4–5 Juli 2025, bertempat di Kampus 2 Universitas Mataram.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen PGSD FKIP Unram sebagai bentuk komitmen institusi dalam mendukung transformasi pembelajaran yang menekankan pada pendalaman materi, penguatan kompetensi berpikir tingkat tinggi (HOTS), serta pengembangan karakter peserta didik melalui pendekatan Deep Learning.

Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep pembelajaran berbasis deep learning, yaitu model pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada aspek pengetahuan dasar, tetapi juga mendorong peserta didik untuk menganalisis, mengevaluasi, mencipta, dan merefleksikan pembelajaran secara kontekstual. Materi yang disampaikan meliputi: Konsep dan prinsip dasar Deep Learning dalam pendidikan dasar, Strategi merancang capaian pembelajaran yang mendorong pemikiran mendalam, Penyusunan modul ajar yang mengintegrasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila, dan Praktik penyusunan RPP serta asesmen formatif berbasis pembelajaran mendalam.

Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaboratif antar dosen dalam menyusun perangkat ajar yang inovatif, kontekstual, dan sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.

Koordinator Prodi PGSD, Dr. Siti Istiningsih, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam menghadirkan pengalaman belajar bermakna bagi mahasiswa calon guru SD, yang nantinya akan mentransfer semangat berpikir kritis dan reflektif kepada peserta didik di sekolah dasar.

“Kami ingin agar semua dosen PGSD tidak hanya memahami teori Deep Learning, tetapi mampu mengaplikasikannya dalam perancangan dan implementasi pembelajaran secara nyata. Ini akan sangat bermanfaat dalam menciptakan generasi pembelajar yang berpikir kritis, kreatif, dan reflektif,” ujarnya.

Selama dua hari pelaksanaan, workshop berlangsung secara aktif dengan sesi diskusi, studi kasus, dan presentasi hasil rancangan perangkat ajar dari masing-masing dosen. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak langsung terhadap kualitas pengajaran di kampus, serta menjadi inspirasi dalam penerapan praktik pendidikan dasar yang lebih kontekstual dan bermakna