Mataram, 9 Juli 2025 — Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dasar inklusif di Kota Mataram diwujudkan melalui kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Mataram dengan Universitas Brawijaya. Kedua institusi ini bersinergi menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertema “Penerapan Konsep Deep Learning bagi Guru SD Inklusif” yang dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025, bertempat di Kampus 2 Universitas Mataram.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan guru dari gugus sekolah dasar inklusif se-Kota Mataram yang tergabung dalam berbagai satuan pendidikan dasar. Mereka datang dengan semangat tinggi untuk mengikuti pelatihan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam menerapkan pendekatan deep learning di lingkungan belajar yang heterogen dan inklusif.

Pembelajaran berbasis deep learning merupakan pendekatan yang menekankan pada keterlibatan kognitif mendalam, pengembangan karakter, dan pemahaman konseptual yang bermakna bagi siswa. Dalam konteks pendidikan inklusif, pendekatan ini sangat relevan karena memungkinkan guru untuk menyusun pembelajaran yang tidak hanya adaptif terhadap kebutuhan beragam siswa, tetapi juga mampu memfasilitasi partisipasi aktif, berpikir kritis, dan refleksi mendalam di kalangan peserta didik.

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah tim dosen dari Universitas Brawijaya yang telah memiliki pengalaman dan kepakaran dalam implementasi deep learning dalam konteks pembelajaran inklusif. Mereka membawakan materi yang mencakup landasan teori pembelajaran mendalam, prinsip-prinsip pedagogi diferensiasi, strategi desain pembelajaran yang responsive, serta praktik langsung dalam merancang dan mensimulasikan proses pembelajaran berbasis deep learning di kelas SD inklusif.

Ketua Tim Pengabdian dari Prodi PGSD Universitas Mataram, Prof. Dr. Dra. Hj. Darmiany, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Prodi PGSD dalam memperkuat kapasitas guru di lapangan, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 yang menuntut kemampuan guru untuk menghadirkan pembelajaran bermakna dan setara bagi semua siswa. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi untuk membangun ekosistem pendidikan yang saling belajar dan berbagi praktik baik.

“Pelatihan ini tidak hanya memberikan penguatan pengetahuan teoritik, tetapi juga membekali para guru dengan keterampilan praktis yang aplikatif. Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari inisiatif-inisiatif kolaboratif lainnya yang akan terus kami bangun bersama Universitas Brawijaya dan para mitra pendidikan di Kota Mataram,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan dari Universitas Brawijaya menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin dan antusiasme para peserta pelatihan. Ia menilai bahwa guru-guru di Kota Mataram memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor perubahan dalam penerapan praktik pembelajaran inovatif, terutama di lingkungan pendidikan dasar yang inklusif.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung dalam suasana interaktif dan partisipatif. Para peserta tidak hanya mengikuti materi paparan, tetapi juga terlibat dalam diskusi kelompok, praktik menyusun RPP berbasis deep learning, dan sesi simulasi pembelajaran. Banyak peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya menyusun pembelajaran yang mampu menjangkau dan memberdayakan semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Salah satu peserta dari SDN Inklusif di Kecamatan Cakranegara, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan banyak inspirasi dan strategi praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. “Selama ini kami sering kebingungan bagaimana menerapkan pembelajaran yang adil dan efektif bagi semua siswa. Melalui pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri dalam merancang pembelajaran yang mendalam dan menyeluruh,” ujarnya.

Menutup kegiatan, panitia pelaksana menyampaikan harapan agar hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh para guru di sekolah masing-masing, serta menjadi bahan refleksi dan pengembangan program peningkatan kapasitas guru secara berjenjang. Dalam waktu dekat, Prodi PGSD Unram juga berencana melakukan monitoring implementasi hasil pelatihan serta menjajaki peluang kerja sama lanjutan dengan Universitas Brawijaya dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan pendidikan dasar inklusif di Kota Mataram dapat semakin maju, dan para guru memiliki kompetensi yang lebih kuat dalam menghadirkan pembelajaran yang memanusiakan, bermakna, dan adaptif bagi semua anak.