Mataram, 4 Maret 2020 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram kembali mengadakan kuliah umum yang dihadiri oleh unsur pimpinan, civitas akademika dan mahasiswa. Kali ini, jurusan Pendidikan IPS menjadi penyelenggara dari kuliah umum tersebut bekerja sama dengan INOVASI NTB yang mana peserta kuliah umum tidak hanya mahasiswa dari Universitas Mataram akan tetapi berasal dari beberapa LPTK yang ada di NTB. Pada kuliah umum ini membahas isu yang masih sangat hangat, yaitu bertajuk “Pentingnya Penguatan Mutu Pembelajaran Bagi Calon Guru di Era Revolusi Industri 4.0”. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan dengan adanya invasi komputerisasi yang masif, mau tidak mau dunia pendidikan pasti akan terpengaruh pada revolusi tersebut. Hal inilah yang menjadi titik acuan para pembicara untuk mengulas lebih dalam peran dunia pendidikan dalam terjangan revolusi industri 4.0.
Kuliah umum ini dibuka oleh Prof. Dr. H. A. Wahab Jufri, M.Sc., selaku Dekan FKIP Unram. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan peran para pendidik dan calon pendidik (mahasiswa) dalam membawa visi FKIP Unram dalam “Mendidik dan Mencerdaskan” Bangsa Indonesia. Prof Wahab memberikan gambaran pentingnya pemahaman yang baik dan benar makna mendidik dan mencerdaskan tersebut, beliau mengajak para peserta untuk memantapkan diri sebagai seorang pendidik. Seorang pendidik tidak harus menjadi guru atau dosen, seorang pendidik dapat berperan dalam setiap lini kehidupan. Dalam kehidupan keluarga orang tua harus mendidik anggota keluarga yang lain untuk menciptakan keluarga yang bahagia. Dalam dunia kerja masing-masing komponen harus mampu mendidik komponen lainnya untuk menciptakan suasana kerja yang produktif, sehat dan berkembang, begitu pula di dunia kemasyarakatan, bernegara dan berbangsa. Artinya, dimana pun anda berada, peran pendidik sebagai agen perubahan dapat selalu hadir dan terdepan.
Pembicara kedua disampaikan oleh Agusdin, SE., MBA., DBA mewakili Rektor Universitass Mataram yang berhalangan hadir. Beliau menyampaikan hubungan dunia pendidikan dan revolusi industri 4.0 dalam bentuk kebijakan baru pemerintah, yaitu kampus merdeka. Kampus merdeka menekannya pada belajar aktif dan terbuka, prinsip tersebut sangat sejalan dengan perkembangan industri 4.0 ini. Hal ini tentunya bisa berjalan jika setiap pihak yang terlibat dan aktif dalam menjalankan perannya masing-masing secara maksimal dan totalitas. Beliau juga menyampaikan beberapa kebijakan baru yang akan diterapkan semester ini, seperti pengabdian di desa, optimalisasi KKN dan PLP.
Pembicara utama dalam kuliah umum ini adalah Mark Heyward, Ph.D. Beliau merupakan pimpinan dan pemilik sekolah internasiomal Nusa Alam. Mr. Mark juga aktif menulis buku yang telah diterbitkan di Indonesia dan Australia. Terdapat empat topik yang yang dibahas oleh Mr. Mark, yaitu lulusan yang dibutuhkan dalam masa revolusi industri 4.0, peningkatan kualitas pendidik dalam era revolusi industri 4.0, menciptakan guru yang sesuai dalam era revolusi industri 4.0 dan temuan terakhir dunia pendidikan tentang revolusi industri 4.0. Mr. Mark menjelasnya secara umum tentang perkembangan industri dari masa ke masa. Intinya bahwa pada era industri 4.0 adalah masuknya invasi dunia komputer dan otomatisasi ke dalam dunia industri yang secara langsung berpengaruh pada dunia pendidikan, maka tentu saja sangat penting bagi seorang guru dan calon guru untuk mengembangan dan memperhatikan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Dunia pendidikan harus berkembang dengan menyesuaikan berbagai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21. Keterampilan-keterampilan seperti berpikir kritis, kolabarasi dan kreativitas akan mengambil peran yang lebih penting daripada keterampilan-keterampilan dasar seperti memahami dan menghafal. Beliau juga menyampaikan pentingnya integrasi teknologi pada pendidikan, karena hampir di semua lini kehidupan saat ini terikat dengan teknologi. Akhirnya Mr. Mark menyampaikan bahwa pendidikan harus berkembang untuk melahirkan dan menciptakan lulusan-lulusan yang siap bersaing di era revolusi industri 4.0.(Fathoroni)