Oleh Dr. Amrullah, M.Pd.

Ramadan adalah bulan yang istimewa, bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa ‘Alif Laam Miim’ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Betapa besar rahmat Allah bagi siapa saja yang membaca Al-Qur’an. Setiap huruf yang kita baca mendatangkan kebaikan, menjadi amal yang terus mengalir, dan bahkan kelak menjadi syafaat di akhirat. Inilah sebabnya Ramadan disebut sebagai bulan Al-Qur’an—karena kita dianjurkan untuk lebih banyak membacanya, menghayatinya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, tantangan kita hari ini adalah bagaimana mendorong generasi muda agar lebih dekat dengan Al-Qur’an. Di tengah kemajuan teknologi dan banyaknya distraksi, minat membaca Al-Qur’an kerap terpinggirkan. Padahal, Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tetapi pedoman yang menuntun hidup ke arah yang benar. Membaca Al-Qur’an bukan hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menjadi cahaya dalam hati, menghilangkan kedengkian, dan menentramkan jiwa.

Hati yang dipenuhi dengan Al-Qur’an akan bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan amarah. Sebaliknya, hati yang jauh dari Al-Qur’an akan mudah dikuasai oleh nafsu dan godaan dunia. Oleh karena itu, mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk lebih mencintai Al-Qur’an, membacanya dengan penuh penghayatan, dan mengajarkannya kepada generasi berikutnya.

Semoga Allah membimbing kita agar senantiasa dekat dengan Al-Qur’an, menjadikannya cahaya dalam kehidupan, dan kelak sebagai syafaat yang menyelamatkan kita di akhirat. Aamiin.

#BulanAlQuran #KeutamaanMembacaQuran #CahayaHati #SyafaatAkhirat #KultumRamadan2025

Bagikan berita ini!